Kominusi
adalah proses pembebasan mineral berharga dari pengotornya, dimana bijih akan
digerus dan diperkecil ukurannya sehingga mineral berharga terpisah dari pengotor
dan optimal bagi proses selanjutnya. Ukuran bijih akan direduksi secara
bertahap pada proses kominusi, dibagi menjadi penggerusan (crushing) dan
penggilingan (grinding). (Irfan, 2010)
Gambar
1. Hasil kominusi
Sumber
: Fahmi Irfan (2010)
Proses peremukan atau crushing biasanya dikerjakan dalam tiga tahapan, yakni:
- Primary crushing, suatu tahapan untuk meremuk umpan dengan ukuran 2 inch – 90 inch dan umpan ini biasanya berasal dari hasil tambang. Alat yang digunakan berupa jaw crusher dan gyratory crusher.
- Secondary crushing, umpan yang dimasukkan sebesar 1 inch sampai 3 inch yang biasanya berasal dari primary crushing. Alat yang digunakan ialah stamp mill, roller dan cone crusher.
- Grinding atau fine crushing, umpan yang dimasukkan sebesar ¼ inch sampai 3/8 inch. Alat yang digunakan adalah ball mill, tube mill atau pebble mill, rod mill.
Untuk mencegah adanya re-crushing dan over grinding, serta untuk menambah produktivitas, maka digunakan alat pembantu berupa ayakan (screen) atau bisa juga classifier. Screen dan classifier berfungsi untuk mengelompokkan material hasil crushing atau grinding. (Nursanto & Sukamto, 2015)
Cone
crusher biasanya digunakan sebagai secondary crushing yaitu proses lanjutan
yang bertujuan menghancurkan batuan sehingga bisa menghasilkan struktur pecahan
batu yang relatif homogen dengan bentuk cubicle (kotak).(Dores et al., 2018)
Gambar
2. Komponen Cone Crusher
Sumber
: C.L.Prasher (1978)
Menurut
(B.A Wills, 1980:232) ukuran produk hasil peremukan cone crusher dipengaruhi
oleh pengaturan Close Side Setting (CSS) pada cone crusher. Semakin besar
ukuran CSS maka persentase ukuran produk yang dihasilkan lebih besar, dan
kapasitas produksi juga akan besar. Apabila ukuran CSS dikecilkan maka
persentase ukuran produk yang dihasilkan juga lebih kecil, dan kapasitas produk
juga akan kecil. (Rahmi Syamsul; Murad, Murad, 2018)
Belt
conveyor adalah conveyor yang menggunakan sabuk sebagai elemen pembawa material
yang akan diangkut. Belt conveyor dapat digunakan untuk memindahkan material
dalam jumlah besar, baik material yang memilki bentuk beraturan maupun tidak
beraturan. Material yang diangkut dibawa pada bagian permukaan atas sabuk.
Kapasitas belt conveyor secara aktual yaitu dengan menggunakan metode belt cut, dengan menimbang berat material yang ada di atas belt conveyor sepanjang satu meter, kemudian menghitung kecepatan belt conveyor, sehingga dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Q = Kapasitas
Aktual Belt Conveyor (ton/jam)
W = Berat Sample (kg/m)
V =
Kecepatan Belt Conveyor (m/jam)
Produktifitas dari Cone Crusher sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa sebab, diantaranya adalah ukuran umpan masuk, Reduction Ratio yang diinginkan, spesifikasi alat, variasi pengaturan alat, dsb. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Zuzyana Ditya Rahmi dan Murad (2018) untuk uji produktifitas Cone Crusher berdasarkan konfigurasi CSS pada PT. Koto Alam Sejahtera dengan hasil material andesit, menunjukkan bahwa konfigurasi CSS alat dengan produktifitas tertinggi yaitu 56 mm untuk Cone Crusher 1 dan 25 mm untuk Cone Crusher 2 dengan produksi sebesar 155,986 ton/jam.
Gambar
3. Produktifitas alat dengan konfigurasi berbeda
Sumber
: Zuzyana Ditya Rahmi dan Murad (2018)
Maka dapat disimpulkan bahwa dengan input ukuran umpan dan output reduction ratio pada alat yang sama (Cone Crusher 1 dan 2) maka faktor pengaturan alat perlu diteliti untuk memaksimalkan kemampuan alat dalam menghasilkan produk.
Referensi:
Dores, Solihin, & Widyawati, S. (2018). Evaluasi Kinerja
Crushing Plant Untuk Mencapai Target Produksi Andesit 80.000 Ton/Bulan di PT
Mitra Multi Sejahtera Desa Mekarsari, Kecamatan Cikalong Kulon, Kabupaten Cianjur,
Provinsi Jawa Barat. Teknik Pertambangan, 4, 437–444.
Irfan,
F. (Universitas I. (2010). ANALISA PENGARUH UKURAN PARTIKEL TERHADAP
PERUBAHAN KADAR UNSUR PENYUSUN BIJIH BAUKSIT.
Nursanto, E., & Sukamto, U. (2015). Pengolahan
Batubara dan Pemanfaatannya untuk Energi. 1–7.
Rahmi Syamsul; Murad, Murad, A. B. (2018). Analisis Pengaruh
Pengaturan Close Side Setting (CSS) Cone Crusher Terhadap Kapasitas Produksi
Dalam Meningkatkan Produk Split 1-2 CM Pada Tambang Andesit PT. Koto Alam
Sejahtera. Bina Tambang, Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Bina
Tambang, 688–701.
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/mining/article/view/10095/7535
Tidak ada komentar:
Posting Komentar