Pengolahan Bahan Galian

 

Pengolahan bahan galian (mineral beneficiation/mineral processing/mineral dressing) adalah suatu proses pengolahan dengan memanfaatkan perbedaan-perbedaan sifat fisik bahan galian untuk memperoleh produk bahan galian yang bersangkutan. Khusus untuk batu bara, proses pengolahan itu disebut pencucian batu bara (coal washing) atau preparasi batu bara (coal preparation).

Kominusi adalah usaha pengecilan ukuran bijih hasil proses penambangan agar dapat diproses lebih lanjut. Proses ini terdiri dari dua tahapan, yaitu peremukan (crushing) dan  penggerusan (grinding) bijih (Kelly dan Spottiswood,1982). Adapun tujuan dari kominusi adalah sebagai berikut :

1. Membebaskan mineral berharga dari ikatannya dengan mineral pengotor. Keterbebasan mineral berharga ini dinyatakan dengan derajat liberasi.
2. Mengecilkan ukuran partikel agar sesuai dengan metoda pemisahan yang akan dilakukan.
3. Mengekspos/memunculkan mineral berharga. Hal ini dilakukan untuk keperluan proses flotasi maupun proses hidrometalurgi, dimana mineral berharga yang terekspos dapat diapungkan atau larut dalam pelarut.
4. Memperbesar luas permukaan mineral sehingga kecepatan reaksi pelarutan dapat berlangsung dengan baik. 
5. Memenuhi permintaan pasar.

Proses Pengolahan Bahan Galian

A.  Proses peremukan (crushing)

Proses peremukan crushing merupakan proses reduksi atau pengecilan ukuran bijih material yang berukuran kasar sekitar 50 mm-3 mm (Kelly dan spottiswood 1982). Proses ini dilakukan dengan menggunakan alat peremuk (crusher). Dalam proses peremukan ini dikenal dua proses utama, yaitu proses peremukan tahap pertama dan peremukan tahap kedua. Dengan proses peremukan tahap pertama,ukuran mineral dapat direduksi hingga menjadi 25 mm. Alat yang digunakan pada proses ini antara lain jaw crusher atau gyratory crusher (Gaudin,1939).

Gambar 1. Alat Jaw Crusher


B.  Proses penggerusan (grinding)

Proses penggerusan (grinding) merupakan proses reduksi atau pengecilan ukuran bijih atau material yang berukuran halus. Proses penggerusan   merupakan   kelanjutan dari proses peremukkan. Berdasarkan media penggerusannya proses ini dapat dibagi menjadi sebagai berikut (Kelly dan Spottiswood, 1982).

1.   Ball mill, media penggerus berupa bola baja atau keramik,

2.   Rod mill, media penggerus berupa batang-batang baja,

3.   Pebble mill, media penggerus berupa batuan yang keras,

4.   Autogeneous mill, tanpa media penggerus atau media penggerusnya adalah bijih itu sendiri.

5.   Semi-Autogeneous Mill, media penggerusnya adalah bijih itu sendiri ditambah bola-bola baja.

Gambar 2. Ball Mill


C.  Pengayakan (screening) 

Proses pengayakan atau screening merupakan prose sizing atau pemisahan mekanik yang berdasarkan ukuran bijih yang dilakukan stelah proses penggerusan. Proses pengayakan  akan  memisahkan  mineral-mineral  berdasarkan  ukurannya.  Alat yang digunakan  berupa  ayakan  (screen).  Untuk mineral-mineral yang sangat halus screen  dapat  dibuat  dari  kawat  logam  yang  ditenun  (woven metal wire).

Gambar 3. Seri ayakan (sleve series)


D. Konsentrasi

Tahap konsentrasi adalah tahap pemisahan yang di dasarkan pada sifat-sifat fisik dari mineral yang akan di pisahkan .makin besar perbedaan sifat fisiknya akan semakin baik hasil konsentrasinya Berdasarkan  sifat  fisik  mineral,  proses  konsentrasi  digolongkan  ke  dalam  limakelompok (Wills, 1981), yaitu :

1. Sorting, pemisahan yang didasarkan pada perbedaan sifat optik (warna dan kilap) dari mineral yang akan pisahkan.

2. Konsentrasi gravitasi (gravity concentration), didasarkan pada perbedaan  berat jenis dari mineral yang akan dipisahkan.

3. Pemisahan magnetik (magnetic separation), didasarkan pada perbedaan sifat magnet dari mineral yang akan dipisahkan.

4. Pemisahan elektrostatik (electrostatic separation), didasarkan pada sifat konduktivitas listrik dari mineral yang akan dipisahkan.

5. Flotasi (flotation), didasarkan pada sifat permukaan mineral.


Konsentrasi Gravitasi Metode Tabling

Proses konsentrasi metode tabling merupakan salah satu proses konsentrasi tertua. Proses ini sudah digunakan sejak  abad  ke-19.  Alat yang digunakan adalah meja goyang. Meja  goyang  merupakan  alat  konsentrasi  mineral  yang  memanfaatkan gerakan   fluida   dan   hentakan   meja   untuk   memisahkan   mineral-mineral   dari   pengotornya.  Secara umum, mineral-mineral yang dapat diproses pada meja goyang berukuran lebih halus dibandingkan dengan ukuran mineral yang diproses dengan metoda jigging (Curie, 1973).

Gambar 4. Alat Shaking Table



Referensi:

Kelly, Errol G. and David J. Spottiswood, 1982, Introduction Mineral Processing, Jhon Wiley & Sons, Canada, 199.

Gaudin, A. M. 1939. Principles Of Mineral Dressing, Mcgraw Hill Book. Company. New York. Hasanusi.

Currie, John M. 1973. Unit Operation in Mineral Processing. Columbia: British. Columbia Institut of Technology, Burnaby. Dunham

https://studylibid.com/doc/206650/bab-ii





Tidak ada komentar:

Posting Komentar